27. Organ Lambung adalah Pabrik untuk Mengolah Makanan menjadi Nutrisi yang diperlukan oleh Sel Tub
Di dalam lambung makanan akan mengalami proses penguraian, komponennya akan dipecah ke dalam bentuk yang paling sederhana sesuai dengan kriteria kebutuhan sel. Yaitu berupa nutrisi makanan berbentuk monomer sederhana seperti glukosa, asam amino, asam lemak, gliserol, ion vitamin dan mineral. Nutrisi inilah yang nantinya akan di metabolisme oleh sel untuk mendapatkan sumber energi kehidupan.
Setelah makanan di haluskan dan dipecah secara mekanis oleh gigi sampai berubah menjadi bubur (chime), selanjutnya makanan akan masuk ke dalam lambung untuk di proses ke tahap berikutnya.
Pada organ lambung terjadi proses hidrolisis kimiawi yang dilanjutkan dengan enzimatik pada makanan yang masih berupa oligosakarida dan protein sehingga terpotong menjadi monomer yaitu menjadi glukosa dan asam amino.
Pada proses hidrolisis secara kimiawi, bahan makanan direaksikan dengan asam lambung (gastric) yang berjenis asam kuat, yakni HCl. Reaksi antara asam lambung dengan protein dan oligosakarida akan menyebabkan terputusnya ikatan karbon pada rantai oligosakarida dan protein.
Berdasarkan gambar 2 dan 3 dapat diketahui bahwa asam lambung mempunyai peran yang strategis dalam pemecahan awal oligosakarida dan protein menjadi glukosa dan asam amino.
Gambar 2. Reaksi hidrolisis karbohidrat dengan asam menghasilkan glukosa
Gambar 3. Reaksi hidrolisis protein dengan asam menghasilkan asam amino
Namun pada organ lambung, Allah SWT tetap mengkombinasikan pemecahan protein ini dengan enzim. Hasil hidrolisis awal yang menggunakan asam lambung adalah untuk menyempurnakan dan meningkatkan efisiensi rendemen asam amino yang dihasilkan.
Proses pencernaan di lambung berkisar antara 4-5 jam, setelah itu semua hasil pencernaan masuk ke tahap selanjutnya yaitu ke usus 12 jari (duodenum).
Hasil kerja lambung adalah terbentuknya glukosa dan asam amino, dimana glukosa akan di konversi menjadi ATP sedangkan asam amino akan dikonversi menjadi katalis metabolism berupa enzim dan hormone (pengendali proses).
Perlu di pahami bahwa semua proses di dalam tubuh manusia adalah sangat lambat apabila tidak di bantu oleh suatu katalis yang berupa enzim. Contohnya adalah pada reaksi perubahan glukosa menjadi acetyl CoA, jika tidak di katalis oleh enzim-enzim, maka reaksi tersebut bisa berlangsung sampai puluhan jam bahkan mungkin tidak akan berlangsung sama sekali.
Analoginya, misal pada kasus mesin kendaraan bermotor. Meskipun bensinnya tersedia namun karena businya bermasalah, maka pastinya mesin tidak akan menyala walaupun kendaraannya sudah di starter. Karena tidak terjadi proses pembakaran bahan bakar bensin di ruang pembakaran mesin, karena businya mengalami masalah. Busi di sini di analogikan sebagai enzim katalis di dalam tubuh manusia.
Lalu apa yang akan terjadi jika lambung mengalami masalah atau gangguan?
Sehatkan lambung anda dengan konsep karnus
Konsultasi :Admin Konsep karnus
Komentar
Posting Komentar