Postingan

Menampilkan postingan dengan label hiperglikimia

39. Hiperglikemia yang terus menerus akan menyebabkan terjadinya glikasi protein dan stress oksidatif

Gambar
  KATALOG PRODUK TESTIMONI VIDIO EDUKASI     KONSEP KARNU S “Ilmu Pengobatan Adalah 1/3 dari Ilmu Agama” ( Imam Assyafi'i Rah ) www.konsep karnus.id Apabila kejadian hiperglikemia berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada saluran endotel darah. Proses  terjadinya kerusakan endotel tersebut akibat dari terjadinya hiperglikemia yang telah menyebabkan terjadinya glikasi protein dan stress oksidatif pada saluran pembuluh darah dan organ. Glikasi Protein Glikasi Protein adalah proses non-enzimatik. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Louis Camille Mailard pada tahun 1990-an dan dikenal sebagai reaksi Maillard, yaitu reaksi spontan antara glukosa dengan molekul yang mengandung amin. Reaksi glikasi terjadi antara glukosa, yang bertindak sebagai donor glikosil, dengan gugus fungsi molekul lainnya seperti lemak atau protein. Reaksi glikasi tersebut tidak melibatkan enzim (non enzimatic), sehingga prosesnya menjadi tidak terko

99.Inilah bahaya dari konsumsi obat penetral asam lambung (antasida, ppi, dll) untuk mengobati penyakit maag, gerd atau gangguan lambung lainnya

Gambar
     KATALOG PRODUK TESTIMONI VIDIO EDUKASI     KONSEP KARNU S Permasalahan di lambung kebanyakan disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung yang melebihi kebutuhan normalnya. Terapi pengobatan yang umumnya dilakukan saat ini oleh para praktisi kesehatan dalam menangani permasalahan kelebihan produksi asam lambung biasanya adalah dengan menggunakan  obat Penetral Keasaman Lambung  dan atau  penghambat Produksi Asam Lambung (inhibitor) . Seperti pemberian Antasida, obat antagonis reseptor H2 maupun obat golongan PPI (Proton Pump Inhibitor). Antasida :  Mekanisme kerjanya menetralkan asam lambung secara lokal. Preparat yang mengandung magnesium akan menyebabkan diare sedangkan aluminium menyebabkan konstipasi. Kombinasi keduanya saling menghilangkan pengaruh sehingga tidak terjadi diare dan konstipasi Antagonis Reseptor H2 :  Antagonis Reseptor H2 mengurangi sekresi asam lambung dengan cara berkompetisi dengan histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal lambung. Bi