10. Hakekat Tubuh Manusia Menurut Konsep Karnus
Tubuh manusia adalah organisasi sekian triliun sel, dimana sel-sel tersebut membentuk organ yang saling berhubungan dan akhirnya terbentuk tubuh manusia.
Sel-sel yang mempunyai sifat dan karakter serta bentuk yang sama akan membentuk organ, sehingga lahir organ otak, pendengaran, jantung beserta jaringan pembuluh darah, paru, ginjal, usus, pankreas, jaringan ikat, tulang, kulit, kelenjar dan sistem syaraf.
Untuk mengatur tingkah laku sekian triliun sel yang tercluster di dalam setiap organ, maka diperlukan undang-undang dasar dalam organisasi sel tubuh manusia.
Undang-undang dasar ini Allah sematkan dalam bentuk kode-kode unik yaitu DNA yang menjadi sumber perintah pada aktivitas semua sel. DNA mempunyai fungsi yang sangat kompleks, yaitu:
- Sumber perintah pembuatan berbagai enzim yang diperlukan sel untuk mengolah nutrien menjadi energi, melindungi sel dari serangan agen radikal, mentransport elektron dalam metabolisme.
- Sumber perintah pembuatan hormon yang diperlukan, baik untuk internal sel maupun yang disekresikan keluar sel
- Menerima perintah dan menjalankan aktivitas sesuai perintah tersebut. Sistem komunikasi ini dalam bentuk hormon yang dikeluarkan oleh organ lainnya.
- Mewariskan sifat sel yang dibawa pada saat mitosis
Dengan adanya organ yang lengkap dan aturan yang disematkan dalam bentuk DNA ini, maka secara sistematis, tubuh manusia mempunyai sifat dan karakter yaitu:
- Setiap sel membutuhkan energi untuk hidup dan berkembang
- Energi diperoleh dari bahan kehidupan, yaitu oksigen, air dan nutrisi sel
- Manusia dilengkapi organ yang membentuk sistem pencernaan, dimana sistem organ pencernaan ini merupakan penghubung dunia luar tubuh manusia dengan dunia sel di dalam tubuh manusia
- Sistem organ pencernaan ini mengolah bahan makanan menjadi nutrisi sel
- Setiap sel didalam tubuh manusia akan mati, oleh karena itu Allah menyematkan algoritma regenerasi sel pada tubuh manusia
- Manusia hidup ditengah jutaan makhluk ciptaan Allah lainnya mulaai sel tunggal sampai multiseluler, oleh karena itu Allah menyematkan sistem pertahanan dari tingkat sel sampai dunia kasat mata.
Pada gambar 1. Terlihat bahwa tubuh manusia dihadapkan dengan dua dunia yang berbeda, yaitu dunia luar tubuh tubuh manusia dan dunia di dalam tubuh manusia. Dunia di luar tubuh manusia terdapat berbagai mahluk lain ciptaan Allah SWT yang semuanya itu berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan kehidupan di dalam tubuh manusia. Setiap ciptaan Allah SWT mempunyai sifat dan karakter yang sudah ditetapkan, yang ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan di dunia ini.
Sifat dan karakter para mahluk tersebut ada yang menguntungkan secara tidak langsung. Kita seringkali hanya membahas sifat dan karakter para mahluk dan ciptaan Allah SWT yang menguntungkan dan seringkali sifat dan karakter para mahluk dan ciptaan Allah SWT yang lain adalah merugikan.
Cara pandang yang sempit ini mengakibatkan ada 2 penggolongan, yaitu mahluk dan ciptaan golongan baik dengan mahluk dan golongan merugikan. Misalnya adalah bakteri pembusuk E. Coli, mahluk ini diciptakan Allah SWT untuk dekomposisi sampah metabolit menjadi unsur bebas yang berguna sebagai unsur hara bagi tanaman untuk memproduksi zat makanan bagi kehidupan hewan dan manusia.
Bakteri E. Coli ini diberikan sifat dan karakter sebagai dekomposer oleh Allah SWT, sifat ini jika tidak dikendalikan oleh sistem dalam tubuh manusia, maka akan mendekomposisi semua zat yang ada di dalam tubuh manusia untuk dibuang melalui feses. Hal ini akan berakibat fatal sampai kematian pada tubuh manusia.
Maha besar Allah SWT, Dia menciptakan algoritma di dalam tubuh manusia untuk mengendalikan pertumbuhan E. Coli di dalam usus besar manusia. Algoritma ini saling berhubungan dengan berbagai algoritma lain dan dikerjakan oleh multi organ yang didalamnya terdapat sekian triliun sel. Semua sel-sel tersebut bersatu padu untuk menjalankan semua algoritma yang telah ditanamkan.
Pada gambar 2 nampak dengan jelas sekali bahwa semua mahluk dan ciptaan Allah yang lain betul-betul di setting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Semua mahluk yang bernyawa dalam menjalankan roda kehidupannya membutuhkan energi. Sistem kehidupan semua mahluk bernyawa sesungguhnya adalah siklus perpindahan energi dari unsur rendah energi yang dibentuk menjadi polimer tinggi energi lalu di metabolisme menjadi energi dan unsur rendah energi. Pada gambar 2, dapat kita kaji bahwa kehidupan bermula dari unsur rendah energi anorganik yaitu CO2, C, N2, H2, unsur logam mineral yang dirubah oleh mahluk berklorofil dengan sumber energi dari matahari membentuk bahan organik berupa polimer yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, sterol, dan senyawa mikro lainnya, dimana semua polimer ini akan masuk ke rantai makanan sebagai sumber energi, mulai herbivora sampai manusia. Hasil metabolit akhir dari polimer organik tersebut adalah energi, CO2, H2O dan sampah organik yang akan di dekomposisi menjadi unsur hara yang akan digunakan kembali oleh mahluk berklorofil untuk mensintesa polimer tinggi energi.
Pada gambar 3, terdapat perpindahan massa yang dimulai dari unsur anorganik menjadi senyawa polimer organik berenergi tinggi. Proses ini dinamakn fotosintesa yang terjadi pada tumbuhan.
Hasil dari fotosintesa adalah polimer yang mempunyai energi dalam bentuk energi kimia. Polimer ini secara makro terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Polimer-polimer tersebut akan digunakan sebagai sumber energi oleh herbivora, karnivora sampai manusia. Proses metabolisme dari energi kimia yang tersimpan dalam polimer makanan menjadi ATP ( energi metabolisme) dilakukan oleh sistem tubuh manusia secara bertahap, sistematis dan canggih. Proses pembentukan energi di dalam tubuh manusia terjadi di dalam semua sel, tepatnya di bagian sel yang bernama Mitokondria. Apabila proses pembangkitan energi di dalam mitokondria pada sel tubuh kita terganggu, maka tubuh ini akan sakit, mullai rentan infeksi akibat antibodi yang lemah sampai sindroma metabolik yang gagal dipecahkan sehingga timbul keputusasaan para ahli kesehatan bahwa penyakit degenratif tidak bisa disembuhkan.
BACA JUGA
Komentar
Posting Komentar