57. Apakah betul organ lambung yang terlalu lama mengalami masalah, bisa menjadi penyebab penyakit diabetes?
Di artikel sebelumnya kita sudah menyinggung bahwa penyakit diabetes bisa terjadi karena adanya hiperglikemia yang berlangsung lama. Mengapa bisa terjadi hiperglikemia?
Hiperglikemia terjadi karena adanya ketidak seimbangan hormonal di dalam tubuh, khususnya hormon inkretin yaitu hormon GLP-1 (glucagon like peptide-1) yang mengatur regulasi keseimbangan hormon insulin dan glukagon yang berkaitan langsung terhadap asupan glukosa di dalam darah ke dalam sel tubuh. Glukosa dapat masuk ke dalam sel karena adanya peran hormon insulin yang memberikan sinyal kepada reseptor insulin yang ada permukaan sel tubuh, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel. Glukosa tersebut selanjutnya akan dimetabolisme di dalam sel tersebut.
Lalu mengapa bisa terjadi ketidak seimbangan hormonal di dalam tubuh khususnya hormon insulin dan glukagon?
Ketidak seimbangan hormonal bisa terjadi karena organ lambung yang memproduksi nutrisi sel dan bahan baku hormonal atau enzim tidak dapat bekerja secara optimal. Di tambah lagi, asupan makanan yang diterima tubuhnya terpola kurang sehat dan seimbang, Misal tubuhnya terbiasa dengan asupan bahan pangan yang tinggi karbo, tinggi lemak, makanan yang diproses terlalu lama sehingga menyebabkan terjadinya perubahan atau kerusakan pada komposisi nutrisinya, makanan yang terlalu banyak mengandung pengawet sintetis, bahan pewarna sintetis yang tidak aman, bahan pemanis sintetis yang tidak sehat, maupun bahan pangan tinggi kalori atau gula. Masalah bagaimana gangguan pada organ lambung dapat menyebabkan masalah hiperglikemia selanjutnya akan di bahas di artikel lain di website konsep karnus ini juga.
Di sisi lain, selain karena faktor makanan, faktor gaya hidup maupun gangguan pada fungsi organ lambung yang terlalu lama, aktivitas fisik juga sangat berpengaruh terhjadap terjadinya hiperglikemia tersebut, yaitu aktivitas fisiknya terlalu kurang banyak, kurang berolah raga, atau malas untuk bergerak, sehingga hasil metabolisme karbohidrat yang seharusnya digunakan sebagai energi untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut justru menjadi lebih banyak tersimpan di jaringan adipose lemak. Sehingga menimbulkan masalah obesitas, yang selanjutnya akan berkembang menjadi masalah resistensi insulin.
Resistensi insulin inilah yang dianggap kemudian sebagai awal-mula dari munculnya masalah penyakit diabetes. Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah atau glukosa dengan baik karena terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin.
Selain karena kondisi dalam darah yang terbiasa dengan tinggi glukosa, penumpukan lemak atau kenaikan kadar asam lemak di dalam darah juga turut menggangu kinerja sel tubuh dalam menggunakan insulin. Selain itu, kelebihan lemak yang disimpan di hati dan sel-sel otot juga ternyata dapat membuat kinerja insulin menjadi terganggu sehingga sel-sel tubuh menjadi kurang respon terhadap insulin (resistensi). Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin seperti yang disebutkan di atas tersebut kalau kita telusuri sebenarnya masalahnya akan bermuara pada kebiasan pola makan yang tidak sehat dan seimbang serta pada masalah di organ lambung yang tidak dapat berfungsi optimal dalam mengurai lemak dan protein yang masuk ke dalam sistem pencernaan.
Semakin lama, apabila tidak ditangani secara tepat, seiring dengan waktu maka kejadian resistensi insulin juga akan bertambah tinggi, yang selanjutnya akan berdampak pada kerusakan di sel beta pankreas, yaitu organ vital yang berperan dalam produksi hormon insulin. Sehingga dengan adanya peningkatan resistensi insulin dan bertambahnya kerusakan pada sel beta pankreas akan menyebabkan progresivitas keparahan dari penyakit diabetes itu sendiri.
Secara alamiah, apabila tidak terdapat masalah di dalam kinerja organ lambung dan asupan makanannya juga sehat dan seimbang, sebenarnya di dalam tubuh kita sudah ada suatu mekanisme yang mengatur agar kadar glukosa di dalam darah selalu tetap berada di dalam ambang batas yang normal. Tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Mekanisme pengatur keseimbangan tersebut telah di atur oleh kinerja suatu hormon yang mengatur jumlah kadar glukosa di dalam tubuh....
baca juga : solusi perbaikan lambung secara tuntas
Ada dua jenis hormon yang kerjanya mengatur keseimbangan jumlah glukosa dalam tubuh sehingga tubuh tidak akan mengalami hiperglikemi (Kelebihan Glukosa) ataupun hipoglikemi (kekurangan glukosa). Kedua hormon tersebut adalah hormon Insulin dan Glukagon. Kedua hormon tersebut bekerja secara berlawanan agar terjadi keseimbangan dalam mengatur kadar glukosa di dalam plasma darah sehingga tidak akan terjadi hiperglikemia. Berarti hiperglikemia bisa terjadi karena adanya ketidak seimbangan dari kinerja hormon insulin dan glukagon. Dan hormon yang mengatur kinerja dari insulin dan glukagon itu sendiri adalah hormon GLP-1 (Glukagon Like Peptide-1) yang ada di usus halus. Kadar jumlah hormon GLP-1 sendiri ternyata dipengaruhi oleh kinerja organ lambung. Sehingga apabila lambung mengalami masalah maka hormon GLP-1 juga akan mengalami masalah, yang akhirnya akan berdampak kepada ketersediaan hormon insulin dan glukagon yang berperan dalam regulasi glukosa dalam plasma darah.
Komentar
Posting Komentar