183.Waspada, Bahaya Skin care tak bertanggung jawab sudah masuk ke pedesaan
Harapan kami, Konsep Karnus dapat juga diterapkan pada ibu yang sedang hamil. Seandainya mayoritas ibu ibu hamil bisa memahami Konsep Karnus maka insyaAllah resiko kelahiran bayi yg cacat bisa jauh dikurangi (seperti autis, DM type 1, dan lainnya). Mayoritas ibu ibu hamil menggunakan skin care yang kebanyakan cara kerjanya melawan Algoritma Sang Pencipta yang sudah tersemat di alam dan tubuh ibu ibu tersebut. Bahaya karena adanya paparan ingredient dari skin care tersebut yang seringkali justru menggunakan zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan.
Ingredian tersebut sengaja digunakan karena untuk mencapai skema kerja yang diinginkan oleh formulatornya, seperti untuk memutihkan kulit, menciptakan efek glowing dan lainnya. Selain adanya paparan dari bahan ingredian skin care, bahaya lainnya juga bisa didapatkan dari bahan pangan yang sudah dimodifikasi seperti krimer, flavor dan lain-lain. Bahaya lainnya yang tidak kalah berbahaya adalah obat penetral asam lambung. Tanpa disadari, semua hal tersebut komplit bisa ada dalam tubuh ibu ibu yang sedang hamil. Bukan saja membahayakan pada janin bayi namun juga berbahaya bagi individu ibunya tersebut. Penyesalan selalu datang diakhir, mestinya kita bisa berusaha mencegahnya. Just sharing: Kebetulan saya mempunyai pabrik kosmetik, sehingga sedikit banyak saya mengetahui supplier ingredient yang disupplay ke seluruh pabrik kosmetik di Indonesia dan dunia.
Trend trend kosmetik dibuat oleh mereka, melalui zat zat aktif dan zat pembantu yang dipakai dalam semua skin care yang mengikuti mazhab mereka. Semua ingredient dan skema kerjanya kebanyakan melawan Algoritma. Bahan ingrediant tersebut sulit dimetabolisme oleh sistem tubuh kita, sehingga akan berdampak pada resiko munculnya berbagai penyakit berbahaya baik untuk individu ibu dan anak-nya. Saat ini apabila kita ingin memperbaiki generasi kita maka kita mulai dari ibu ibu hamil. Sehingga edukasi dan penerapan Konsep Karnus sebaiknya segera kita mulai.
Saya membayangkan kalau saja mayoritas Puskesmas dapat bergerak serentak memberikan edukasi ke masyarakat seperti yg dilakukan oleh team Puskesmas Kowel, maka 20 tahun yang akan datang Insyaa Allah negeri ini akan dipimpin oleh generasi generasi cerdas dan kuat yang siap memimpin negeri ini menjadi negeri baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Dan kita akan tersenyum melihatnya, entah dimana pada masa itu, kita berada.
Terutama para Bidan Desa. Mereka sangat akrab dengan masyarakat pedesaan sehingga edukasi ini bisa masuk di desa desa. Kita bisa memutus rantai lingkaran setan ini mulai dari grass root. Sudah saatnya para pendekar kesehatan, Dokter, Tenaga Kesehatan dan Terapis bergerak untuk melanjutkan semangat perjuangan para “Pahlawan”.
Apalagi saat ini trend “Cantik Itu Putih” sudah masuk ke pedesaan... Ini sangat gawat.... Banyak ibu ibu desa yang nanti akan memakai pemutih padahal mereka bekerja di sawah.... Saya tidak bisa bayangkan angka kelainan janin sampai ibu ibu beresiko terkena penyakit sel abnormal.
Beberapa waktu lalu saya pulang ke Jombang dan sempat mengobrol dengan mandor buruh tani Sy agak kaget mendengar bahwa ibu ibu buruh tani ini rela membeli skin care pemutih dengan nilai harga 300 - 500 rb/bulan Alhasil banyak buruh yang kena sel abnormal.... mulai kista, tumor sampai kanker.
Saya sudah coba edukasi, tapi mereka tidak percaya, soalnya mereka sudah kenal saya dan tahu kalau saya ini seorang pengusaha. Disini saya berfikir, memang memberitahu orang dekat adalah hal yang sulit, tapi kalau ada team Nakes yang bergerak, insyaAllah mereka akan mau mendengar
Konsultasi :AdminKonsepkarnus
Komentar
Posting Komentar