Langsung ke konten utama

126.Mengapa Penderita Diabetes Dianjurkan Mengonsumsi Protein Nabati?


Masalah utama pada penyakit diabetes adalah adanya timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin, sehingga menyebabkan penurunan sensitivitas insulin. Hal ini akan membuat glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dan justru akan menumpuk di pembuluh darah.

www.konsep karnus.id

Telah kita bahas pada artikel sebelumnya, bahwa untuk mengembalikan fungsi reseptor insulin menjadi normal, maka timbunan lemak harus segera dihilangkan. Dalam hal ini kita harus memastikan metabolisme lemak dalam tubuh bisa berjalan sempurna. Artinya, kita harus mencukupi ketersediaan enzim lipase di dalam tubuh. Enzim lipase berperan dalam pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol sehingga asam lemak bisa masuk ke dalam sel dan menjadi sumber energi bagi sel. Enzim lipase akan tersedia cukup apabila asam amino sebagai bahan baku enzim juga tersedia cukup. Asam amino ini bisa diperoleh dari konsumsi makanan sumber protein.

Protein adalah salah satu zat gizi makro yang diperlukan oleh tubuh.  Protein nabati maupun protein hewani sama-sama baik dan memiliki manfaat bagi tubuh. Oleh karena itu konsumsi keduanya bagi setiap orang harus seimbang, termasuk bagi penderita diabetes. Walaupun sama-sama baik bagi tubuh, namun kandungan asam amino yang dimiliki protein hewani dengan protein nabati berbeda.

Asam amino yang ada di dalam protein hewani merupakan asam amino esensial yang lengkap, dan strukturnya hampir mirip dengan asam amino yang ada di tubuh. Sementara protein nabati tidak memiliki asam amino esensial selengkap protein hewani. Oleh karena itu, protein hewani merupakan sumber asam amino yang baik untuk tubuh. Meski demikian, bukan berarti protein nabati tidak baik untuk dikonsumsi.

Lalu mengapa penderita diabetes lebih dianjurkan mengonsumsi protein nabati dibandingkan protein hewani?

Kita perlu mengingat kembali bahwa masalah utama pada penderita diabetes adalah adanya timbunan lemak yang menutupi reseptor insulin. Protein hewani memang mengandung asam amino yang baik, namun sebagian besar protein hewani juga merupakan makanan tinggi lemak dan kolesterol. Bila protein hewani dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, maka akan semakin meningkatkan timbunan lemak di pembuluh darah dan memperparah resistensi insulin. Sementara protein nabati mengandung lebih sedikit lemak dan nol kolesterol sehingga lebih dianjurkan untuk dikonsumsi.

Menurut kajian Konsep Karnus, konsumsi protein bagi penderita diabetes harus diperhatikan komposisinya. Sebaiknya 70% protein yang dikonsumsi berasal dari protein nabati dan 30% sisanya merupakan protein hewani. Konsumsi protein hewani pun seharusnya dipilihkan yang terbaik, misalnya konsumsi daging ayam bagian dada karena mengandung lebih sedikit lemak. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari tahu, tempe, jamur, asparagus, brokoli, kacang kedelai, kacang polong dan kacang-kacangan lainnya.

Konsultasi :Admin Konsep karnus 

       

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Program "Pendampingan & Penanganan Penyakit Degeneratif" ( P3D)

    24. Sel Abnormal,( tumor,kanker,miom,dll) Dan Solusinya

    170.Testimoni Kesembuhan Dengan Konsep Karnus