Langsung ke konten utama

91.Kanker Lambung atau Carsinoma Sebagai Salah Satu Penyakit penyebab kematian terbanyak di Dunia

 

Kanker lambung adalah kanker yang berkembang di bagian area lambung. Kanker lambung merupakan penyakit paling serius yang terkait dengan gastritis yang sudah sangat kronis, dan bersifat ganas. Menurut data dari GLOBOCAN Tahun 2020, kanker Lambung termasuk peringkat ke 5 penyakit kanker yang mematikan di dunia.

 

Sepanjang tahun 2020 terdapat penambahan kasus baru untuk penyakit Kanker lambung sebanyak 1.089.103 kasus dan menyebabkan kematian sebanyak 768 793 kasus.

Berdasaarkan Klasifikasi dari WHO, ada 4 jenis tipe kanker lambung, yaitu:

  1. Sporadic gastric cancer (SGC), terjadi secara sporadis (sekitar 80%), sering ditemukan pada laki-laki usia lanjut (usia 60 – 80 tahun) yang berasal dari negara berisiko tinggi. Faktor penyebab jenis kanker SGC adalah infeksi dari Helicobacter pylori, merokok, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), pola diet yang tidak sehat, dan adanya mikrobiota.
  2. Early onset gastric cancer (EOGC), terdapat sekitar 10 % kasus kanker lambung, banyak ditemukan pada wanita sebelum usia 45 tahun, bersifat multifokal (menyebar), difus, dan adanya faktor genetik.
  3. Gastric stump cancer (GSC), terdapat pada 7 % kasus kanker lambung, banyak ditemukan pada laki-laki. Pada GSC penderita didahului dengan adanya lesi precursor yang terdeteksi, sebagian besar adalah kondisi dysplasia. Gastrektomi merupakan faktor risiko terjadinya GSC karena adanya infeksi EBV pada sisa lambung.
  4. Hereditary diffuse gastric cancer (HDGC), terdapat pada 3% kasus kanker lambung. HDGC adalah jenis kanker dengan sindroma keturunan, salah satunya adalah mutasi gen CDH1 yang mengkode E-cadherin. Ini adalah kondisi dominan autosomal yang menyebabkan kanker lambung difus dan berdiferensiasi buruk, di mana terjadi infiltrasi ke dinding lambung dan menyebabkan penebalan dinding lambung

Penyebab terjadinya Kanker Lambung

Penyebab terjadinya Kanker lambung bersifat multifaktorial yaitu bisa disebabkan oleh banyak faktor. Diantaranya adalah faktor genetik, gaya hidup dan lingkungan. Faktor genetik misalnya karena terjadinya mutasi gen diantaranya mutasi gen E-cadherin / CDH1 yang terletak pada kromosom ke-16 sehingga menyebabkan Hereditary Difuse Gastric Cancer (HDGC). Faktor gaya hidup misalnya disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan.

Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan masuknya bakteri Helicobacter pylori di dalam lambung.  Helicobacter Pylori itu tinggal di mukosa lambung. Helicobacter Pylori yang hidup di mukosa lambung, akan menginfeksi mukosa lambung, menyebabkan terjadinya peradangan dan penipisan lapisan mukosa lambung. Apabila mukosa dinding lambung menjadi tipis menyebabkan asam lambung akan mengenai langsung otot dinding lambung. Hal tersebut  akan menyebabkan terjadinya luka atau ulkus di bagian dinding lambung.

Apabila masalah tersebut tidak ditangani secara tuntas maka selanjutnya lambung akan melindungi dirinya sendiri supaya ulkusnya semakin tidak berkembang yaitu dengan cara mengurangi sekresi asam lambung. Masalahnya adalah apabila produksi asam lambung berkurang maka bisa menyebabkan  pH lambung akan menjadi netral. Apabila lambung dalam keadaan netral bisa menyebabkan terjadinya kegagalan proses pemecahan molekul makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh sel, penurunan penyerapan vitamin esensial, seperti vitamin B12, dan zat gizi mikro (seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan seng).  Helicobacter Pylori pun akan semakin berkembang dalam suasana keasaman lambung yang netral.

Pengaruh dari adanya Malabsorpsi dan defisiensi vitamin B12 yang bertahan lama dan permanen akan menyebabkan gangguan pada metabolisme metionin, homosistein atau folat, sehingga akan berpotensi munculnya kerusakan DNA epigenetik melalui penurunan fungsi siklus metilasi di epitelial yang akhirnya menyebabkan terjadinya Kanker Lambung.

Selain infeksi bakteri H. pylori, kanker lambung juga bisa disebabkan oleh infeksi Virus Epstein Barr (EBV). Adanya infeksi EBV pada penderita kanker lambung menjadi penanda lemahnya kinerja sistem imun penderita yang mengalami penyakit kanker lambung.

Faktor Resiko Penyebab Kanker Lambung

Insiden terjadinya kanker lambung umumnya terjadi pada usia antara 50-70 tahun. Lebih banyak terjadi pada laki-laki dan kanker tersebut umumnya  terjadi di bagian  kardia lambung. Obesitas, pola makan dan kebiasaan hidup seperti merokok dan minum alkohol juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker lambung. Beberapa penelitian mengatakan adanya hubungan positif antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan risiko kanker lambung.

Risiko ini juga ditemukan meningkat pada penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Asam empedu secara tidak langsung merusak DNA dengan menginduksi stres oksidatif dan juga apoptosis. Asap rokok mengandung senyawa aktif dalam bentuk gas dan bersifat partikuler. Nikotin menginduksi proliferasi dan angiogenesis dari sel. Nikotin meningkatkan induksi motilitas sel yang diikuti dengan penurunan ekspresi E-cadherin serta dapat menyebabkan gangguan epitelial di dalam lambung. Mekanisme penggunaan tembakau diduga dapat meningkatkan risiko transisi ke arah displasia pada penderita kanker lambung. Konsumsi alkohol dalam waktu lama dapat merusak pelindung lapisan dinding lambung dengan menghambat enzim reseptor COX-1 yang mengurangi produksi cytoprotectiveprostaglandin. Penderita dengan riwayat merokok dan konsumsi alkohol berisiko 5 kali lipat menderita kanker lambung

Sedangkan untuk  usia di bawah 50 tahun umumnya terjadi di bagian nonkardia lambung dan lebih banyak dijumpai pada perempuan.

Hormon estrogen dapat menurunkan resiko terjadinya pertumbuhan kanker lambung. Menopause yang tertunda dan peningkatan kesuburan dapat menurunkan risiko kanker lambung pada perempuan, dan sebaliknya dengan pemberian antiestrogen seperti obat tamoxifen dan lain-lain dapat meningkatkan kejadian kanker lambung

Gejala Umum Yang Timbul

Gejala awal kanker lambung adalah mulas, nyeri pada perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Gejala selanjutnya adalah penurunan berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat darah dalam tinja. Kanker dapat menyebar dari lambung ke bagian lain seperti hati, paru-paru, tulang, lapisan perut, dan kelenjar getah bening.

Untuk memastikan apakah pasien mengidap kanker lambung atau tidak adalah melalui diagnosis dokter atau tenaga medis yang sudah berpengalaman dan melalui pemeriksaan gastrokopi atau endoskopi. Endoskopi dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker lambung stadium dini dengan cara melihat melalui suatu kamera kecil yang dimasukan ke dalam lambung. Informasi yang didapat adalah lokasi, ukuran, penampilan makroskopik dan komplikasi disekitarnya (obstruksi / perdarahan).

Setelah pemeriksaan endoskopi selanjutnya melanjutkan dengan uji Biopsi di laboratorium untuk mengkonfirmasi atau memastikan kepastian sel kanker. Uji Biopsi adalah pengambilan sebagian kecil jaringan dari tubuh pasien yang di duga penderita kanker untuk diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Pemeriksaan penanda tumor seperti carcinoembryonic antigen (CEA) dan carbohydrate antigen (CA) dapat memberikan gambaran jelas tentang tingkat metastasis atau tingkat penyebaran kanker di jaringan tubuh.

  1. Konsultasi dan Pendaftaran:👇👇👇

                     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program "Pendampingan & Penanganan Penyakit Degeneratif" ( P3D)

24. Sel Abnormal,( tumor,kanker,miom,dll) Dan Solusinya

170.Testimoni Kesembuhan Dengan Konsep Karnus